SUMBER AJARAN ISLAM Bagus Setiawan Dwi Ayu Setyaningrum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Al-Quran
Advertisements

BAB : 5 ASPEK FIKIH SUMBER HUKUM ISLAM HUKUM TAKLIFI HUKUM WAD’I SK/KD
IJTIHAD OLEH : RINNANIK, S.H.I
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM Pengertian Hukum dan Sumber Hukum Islam
BAB IV SUMBER HUKUM ISLAM.
Wahyu tuhan, teks dan ijtihad akal manusia; aspek ushul dan Furu’ dalam Islam Muhlisin.
IJMA’ SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Hukum Islam dan kontribusi Umat islam Indonesia
Ar Rayu sebagai Sumber Hukum Islam
Al Qur’an sebagai sumber Utama Hukum Islam
DALIL-DALIL SYARA’ (Sumber-Sumber Hukum Islam)
PENGERTIAN SUMBER HUKUM ISLAM DAN PENGERTIAN AL-QURAN SECARA BAHASA DAN ISTILAH Oleh kelompok 1 xiis1.
Materi Pertemuan V Al Hadis/ As Sunnah.
Sejarah Hukum Islam II (Masa Pembinaan, Pengembangan, dan Pembukuan)
Kajian Mengenai Perpecahan dan Firqoh-firqoh dalam Islam
SUMBER HUKUM ISLAM & METODE BERIJTIHAD
SUMBER HUKUM ISLAM. PENGERTIAN SUMBER: ASAL SESUATU (KAMUS PURWODARMINTO) SUMBER HUKUM ISLAM: TEMPAT ASAL/PENGAMBILAN HUKUM ISLAM.
KESIMPULAN BAB 1V SUMBER HUKUM ISLAM
Pendidikan Agama Hadits sebagai ajaran islam February 28,
Oleh: Ali Ilhami Bin Basir
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
PENDAHULUAN U S H U L F I Q I H.
PEMIKIRAN FIQIH.
As-Sunah yang memuat Sunnah Rasulullah
Belajar dengan cermat Tanpa beban Ikhlas karena Allah.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KONTRAK PERKULIAHAN : Meneladani ulama dalam menuntut ilmu
Materi Pertemuan XI Ar Rayu, Ijma’ dan Qiyas.
SUMBER HUKUM ISLAM.
SUMBER HUKUM ISLAM DAN HUKUM ISLAM DISUSUN OLEH CHAIRUNNISA
Sumber hukum islam.
Ruang Lingkup Dan Perkembangan Studi al-Qur’an
SUNNAH (AL-HADITS) SEBAGAI SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM Oleh: Deden Mulyadi, S.Pd.I.
Al Qur’an sebagai Sumber Utama Hukum Islam)
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
SUMBER HUKUM ISLAM OLEH : MISWAN. S.Ag.,S.Kom.
Iman Kepada Kitab Pertemuan Ke-VI.
BAHASAN HARI INI PENGERTIAN & FUNGSI AL-SUNNAH & AL-HADITS
Sumber-sumber Ajaran Islam
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendahuluan -Ushul fiqh adalah metodologi mujtahid untuk menggali hukum syara’ dari sumbernya. -sumbernya inilah yang dimaksud dengan dalil syar’I, yaitu.
CREATED BY: MARETTA DANIATY
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
وبركاته الله ورحمة عليكم السّلام
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
Oleh: Muhsin Hariyanto
Sumber Hukum Islam.
TUGAS KELOMPOK KELAS : 12.5A.21 AGAMA ISLAM.
MATA KULIAH TAUHID AKIDAH AKHLAK
PENDAHULUAN TUJUAN SYARI’AT ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM.
Sebagai Upaya Mewujudkan dan Melestarikan Agama
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
Al Qur’an sebagai Sumber Utama Hukum Islam)
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
SUMBER HUKUM ISLAM YANG DISEPAKATI Kelompok 03: 1.M. Rif’an 2.M. Tajul Asrof 3.Ema Dwi Rohmatul Ummah.
 Kedudukan sunnah (hadis) dalam Islam sebagai sumber hukum. Para ulama juga telah berkonsensus bahwa dasar hukum Islam adalah Al- Quran dan sunnah (hadis).
Sumber Hukum Islam Next SMK MANBA’UL ‘ULUM CIREBON
IJTIHAD Pengertian Ijtihad
KANDUNGAN AL QURAN Pendidikan Agama Islam
Paham Agama dalam Muhammadiyah Oleh Prof. Dr.H. Yunahar Ilas, Lc., M.Ag.
QUR’AN DAN HADITS Disusun oleh: Wita Ratnawulan, S.Pd.I Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Materi.
KONSEP HUKUM DAN SUMBER HUKUM ISLAM MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelompok 3/ Kelas 40 Jatmiko Dwi Purnomo ( ) Putri Nurul.
Transcript presentasi:

SUMBER AJARAN ISLAM Bagus Setiawan Dwi Ayu Setyaningrum Epan Mareza Prima Hendra Kirana Aulia As-Zahra

AL- QUR’AN

Bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang PENGERTIAN AL-QUR’AN Ditinjau dari bahasa, Berasal dari bahasa Arab Qara’a-Yaqra’u- Qur’anan Bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang Secara terminologi atau istilah, Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril, sebagai mukjizat dan membacanya bernilai ibadah.

Pengetahuan yang tiba-tiba dirasakan oleh seseorang tersebut Wahyu adalah Pengetahuan (al-a’lim atau al’irfan) yang diberikan kepada orang dengan metode-metode tertentu Apa saja metode-metodenya ??? Pengetahuan yang tiba-tiba dirasakan oleh seseorang tersebut Pengalaman atau penglihatan dalam keadaan tidur Wahyu yang disampaikan melalui utusan atau malaikat (Jibril)

PERIODE TURUNNYA AL-QUR’AN PERTAMA : Nabi Muhammad SAW di perintahkan oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyunya. (Al-Muddatsir:1-5) KEDUA : Berlangsung selama 8-9 tahun. Terjadinya gejolak dan perlawanan dari kelompok jahiliyah KETIGA : Penganut agama Islam telah bebas untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam di Yastrib (Madinah)

TUJUAN POKOK DITURUNKANNYA AL-QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK AQIDAH DAN KEPERCAYAAN PETUNJUK MENGENAI SYARIAT DAN HUKUM-HUKUM PETUNJUK AKHLAK YANG MURNI

BUKTI KEOTENTIKAN AL-QUR’AN MASYARAKAT ARAB MERUPAKAN PENGHAFAL YANG KUAT AL-QUR’AN MEMILIKI KEINDAHAN GAYA BAHASA DAN ISINYA RASULALLAH SANGAT MENGANJURKAN KEPADA KAUM MUSLIMIN AGAR BANYAK MEMBACA DAN MENGHAFAL PARA SAHABAT DITEKANKAN UNTUK BERHATI-HATI DALAM MENYAMPAIKAN AL-QUR’AN

Bukti Keotentikan Al-Qur’an Terdapat 19 huruf Semua huruf dalam Al-Qur’an habis dibagi 19 ق ditemukan 57 kali ن ditemukan 133 kali ي dan س ditemukan 285 kali Surah Qaf Surah al-Qalam Surah Yaasin 57 = 3 x 19 133 = 7 x 19 285 = 15 x 19

ditemukan 2.698 kali ditemukan 57 kali Bukti Keotentikan Al-Qur’an Semua kata dalam Al-Qur’an habis dibagi 19 2689 = 142 x 19 57 = 3 x 19 ditemukan 2.698 kali ditemukan 57 kali

TEMA POKOK AL-QUR’AN TUHAN ALAM SEMESTA MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU

TEMA POKOK AL-QUR’AN ESKATOLOGI NABI DAN WAHYU LAHIRNYA MASYARAKAT MUSLIM SETAN DAN KEJAHATANNYA

JADID KHABAR HADITS QARIB KEBIASAAN

UNSUR UNSUR HADITS MATAN HADITS Materi SANAD HADITS Rangkaiam RAWI HADITS Yang meriwayatkan

Jumlah orang yang Meriwayatkannya Macam-macam Hadits Bentuknya Jumlah orang yang Meriwayatkannya Kualitasnya

Macam-macam Hadits Bentuknya Qauliyah Fi’iyah Taqiririyah

Jumlah orang yang meriwayatkannya Macam-macam Hadits Jumlah orang yang meriwayatkannya Mutawatir Masyhur Ahad

Macam-macam Hadits Kualitasnya Shahih Hasan Dha’if Maudlu’

Kedudukan Hadits

Kedudukan Hadits Jumhur ulama menyatakan bahwa al-Sunnah menempati urutan kedua setelah al-Qur’an, dengan beberapa argumentasi antara lain : Al-Qur’an bersifat qath’i al-wurud, sedangkan al-Sunnah bersifat dhani-al-wurud. Al-Sunnah berfungsi sebagai penjabaran al-Qur’an. Ada beberapa hadits urutan kedudukan hadits adalah setelah al-Qur’an, diantaranya dialog Rasulallah dengan Muaz bin Jabal yang diutus ke negeri Yaman sebagai qadli (hakim agama). Al-Qur’an sebagai wahyu dari pencipta, sedangkan al-Hadits berasal dari hamba utusannya. Hadits sebagai sumber kedua setelah al-Qur’an terdapat di surah An-Nisa ayat 59 dan 80.

Pengertian Ijtihad

Fungsi Hadits Bayan Tafshil Bayan Takhsish Bayan Ta’yin Bayan Nasakh

Pengertian Ijtihad Menurut etimologis “ijtihad” berasal dari kata; jahada, yajhadu, dan bentuk masdarnya jahdan, yang berarti berusaha sungguh, atau mencurahkan segala kesungguhan. Secara terminologis, ijtihad berarti usaha maksimal seorang ahli figh guna menemukan hukum suatu masalah yang tidak terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits (A. Wahab Khallaf). Diartikan pula bahwa ijtihad adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk membentuk penilaian yang bebas tentang suatu masalah hukum. Dasar hukum ijtihad dalam al-Qur’an, antara lain terdapat di surah ar-Ra’d ayat 3 dan surah al-Ruum ayat 21.

Kedudukan Ijtihad

Kedudukan Ijtihad Ijtihad dalam tatanan hukum Islam menempati urutan ketiga setelah al-Qur’an dan al-Hadits. Perintah melakukan ijtihad berdasarkan Al-Qur’an terdapat di surah al-Ma’idah ayat 48 dan surah an-Nisa ayat 59. Para ulama bersepakat bahwa ijtidah tidak boleh merambah dimensi ibadah mahdhah (formal). Sebab ibadah formal merupakan hak Allah. Tata cara ibadah formal telah dicontohkan secara final oleh Rasullallah SAW.

Syarat-Syarat Seorang Mujtahid Harus Mengetahui dan Memahami Makna Ayat-Ayat Hukum Hadits-Hadits Hukum Baik sematik maupun konotasi hukumnya Harus Mengetahui Ayat-ayat yang mansukh dan yang manasakhnya ketentuan-ketentuan hukum yang telah ditetapkan lewat ijma’ metodologi penggunaan qiyas (analogis) dengan baik

Syarat-Syarat Seorang Mujtahid Bahasa Arab dengan baik Kaidah-kaidah ushul fiqh dengan baik Maqasid al-Syari’ah Kaidah-kaidah ushul fiqh dengan baik Hikmah, maksud, dan tujuan syariat Sholeh, jujur, amanah, wara’ (orang yang terpelihara dari perkaraan yang subha/samar)

Mujtahid mutlak yang tidak mustaqil Tingkatan Mujtahid Mujtahid Mustaqil Mujtahid mutlak yang tidak mustaqil Mujtahid Takhrij Mujtahid Tarjih Mujtahid Fatwa

Ijtihad Fardi (Ijtihad individu) Pembagian Mujtahid Ijtihad Fardi (Ijtihad individu) Ijtihad Jama’i (Ijtihad Kolektif)

Ijtihad Fardi (ijtihad individu) Ijtihad yang dilakukan oleh seorang mujtahid saja (dasar untuk ijtihad tersebut adalah hadits tentang Muaz / H.R. Abu Daud dan Tirmizi)

Ijtihad Jama’i (Ijtihad Kolektif) Ijtihad yang dilakukan oleh sekelompok Mujtahidin. Misalnya ijtihad yang dilakukan oleh para sahabat dalam pengangkatan khalifah Abu Bakar Siddiq (sebagai kkhalifah pertama)

Lapangan Ijtihad Ijtihad tidak boleh merambah terhadap dimensi ibadah mahdhah. Dengan kata lain adalah perkara-perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuan hukumnya dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa terdapat dua agenda besar ijtihad yang dituntut oleh peradaban modern, yakni Di bidang hubungan keuangan dan ekonomi, serta Bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran.

Metode & Bentuk Ijtihad Ijma’ Qiyas Istihsan Mashalih Mursalah ‘Uruf

Larangan Taqlid “Tidak Halal bagi seseorang yang mengikuti pendapat kami, hingga mengetahui darimana sumber pendapat kami.” ~Imam Abu Hanafi~ “Aku hanyalah seorang manusia, yang bisa salah dan bisa benar, maka koreksilah pendapatku. Segala yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Ambillah, dan segala yang tidak sesuai tinggalkanlah.” ~Imam Malik~

Larangan Taqlid “Apa yang telah kukatakan tetapi bertentangan dengan sabda Nabi, maka yang sesuai dengan Hadits itu yang menjadi pendapatku. Janganlah Taqlid kepadaku.” ~Imam Syafi’i~ “Janganlah Taqlid kepadaku, jangan pula Taqlid kepada Malik, jangan kepada Syafi’i dan jangan pula kepada al-Tsauri. Ambillah dari sumber yang mana mereka ambil.” ~Imam Hambali~