Pengaruh Penghindaran Pajak dan Penggelapan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survey pada KPP di Kanwil Jawa Barat I ) Indar Yulias 21108096
FENOMENA VARIABEL FENOMENA Penghindaran Pajak (X1) wajib pajak yang melakukan penghindaran pajak karena minimnya pengetahuan dan informasi yang diperoleh (Divisi Knowledge Management Suryohadi Djulianto) Penggelapan Pajak (X2) Wajib Pajak yang diduga menggelapkan pajak yang nilainya sebesar Rp 32 miliar dengan cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) yang isinya tidak benar (Bambang Soesatyo, 2012) Penerimaan Pajak (Y) Banyaknya manipulasi dalam pembayaran pajak membuat penerimaan pajak tidak maksimal (Agus Martowardojo : 2011)
Kerangka Pemikiran Penerimaan Pajak Penghindaran Pajak John Christensen et all Elke Siehl, 2010 Penerimaan Pajak Jane G. Gravelle Penggelapan Pajak
Kesimpulan Jurnal X1 ke Y Penerimaan pajak adalah sumber dari suatu kontrak sosial yang sangat penting untuk pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur negara. Oleh karena melalui penghindaran pajak dipandang sebagai salah satu usaha untuk meminimalisasi pajak (John Christensen Et all, 2004) Kesimpulan Jurnal X2 ke Y Kerugian penerimaan pajak dari penggelapan pajak sulit untuk diperkirakan, tetapi beberapa telah menyimpulkan bahwa pelanggaran pajak mungkin sekitar $ 100 miliar per tahun (Jane Gravelle, 2009) Kesimpulan Jurnal X1 dan X2 ke Y Kegiatan penghindaran pajak dan penggelapan pajak sebagian besar memberikan kontribusi kinerja yang buruk bagi penerimaan pajak di negara berkembang (Elke Siehl, 2010)
Teori Penghubung X1 Dan X2 Y Sebagai bentuk dari perlawanan pajak tersebut adalah penghindaran pajak, penggelapan pajak dan melalaikan pajak. Perlawanan terhadap pajak ini akan mempengaruhi jumlah penerimaan pajak suatu negara. (Siti Kurnia :2010) Baik penghindaran pajak maupun penggelapan pajak memiliki dampak yang sama yaitu mengakibatkan hilangnya potensi penerimaan pajak (tax revenue forgone) suatu negara (John Hutagaol:2007)
Objek Dan Metode Penelitian Objek Penelitian Penghindaran Pajak, panggelapan pajak dan penerimaan pajak Metode Penelitian Deskriptif dan verifikatif Sumber Data Primer dan sekunder Metode Pengumpulan data Kepustakaan : mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti Observasi : Mengujungi KPP Populasi dan Sample Populasi= 10 kpp Sampel= dengan cara Sensus atau Sampling jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Unit Penelitian KPP di Kanwil Jawa Barat I Rancangan Analisis Regresi Linier Berganda
KESIMPULAN ANALISI DESKRIPTIF Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Penghindaran Pajak Indikator Skor Aktual Skor Ideal %Skor Aktual Kurangnya Pengetahuan Tentang Pajak 140 470 29,79 Sikap Petugas Pajak 397 940 42,23 Sistem Pajak dan Pelaksanaan 851 1410 60,35 Total 1388 2820 49,22 KESIMPULAN ANALISI DESKRIPTIF Akumulasi tanggapan responden mengenai penghindaran pajak sebesar 49,22% menunjukkan bahwa penghindaran pajak yang dilakukan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I secara umum berada dalam kategori rendah.
KESIMPULAN ANALISI DESKRIPTIF Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Penggelapan Pajak Indikator Skor Aktual Skor Ideal % Skor Aktual Tidak menyampaikan SPT 481 940 51,17 Menyampaikan SPT dengan tidak benar 775 1410 53,55 Tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan NPWP atau pengukuhan PKP 327 34,79 Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut 284 470 60,43 Berusaha menyuap fiskus 280 59,57 Total 2127 4230 50,28 KESIMPULAN ANALISI DESKRIPTIF Akumulasi tanggapan responden mengenai penggelapan pajak sebesar 50,28% menunjukkan bahwa penggelapan pajak yang dilakukan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I secara umum berada dalam kategori rendah.
Koefisien Korelasi Parsial Penghindaran Pajak Dengan Penerimaan Pajak Besar pengaruh penghindaran pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I adalah Kd = (r)2 x 100 % (-0,689)2 100% = 47,5%.
Koefisien Korelasi Parsial Pengelapan Pajak Dengan Penerimaan Pajak Besar pengaruh pengelapan pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I adalah Kd = (r)2 x 100 % (-0,682)2 100% = 46,5%.
Koefisien Determinasi Nilai R-Square sebesar 0,730 atau 73,0 persen, menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yang terdiri dari penghindaran pajak dan pengelapan pajak memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 73,0% terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I
Rumusan Masalah Simpulan Saran Bagaimana pengaruh penghindaran pajak terhadap penerimaan pajak pada KPP di Kanwil Jawa Barat I Penghindaran Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak, fenomena yang terjadi adalah wajib pajak melakukan penghindaran pajak karena minimnya pengetahuan dan informasi yang diperoleh. Oleh karena itu Petugas pemeriksa Direktorat Jenderal Pajak harus terus berupaya melakukan sosialisasi kepada wajib pajak terutama kapada wajib pajak badan yang seringkali melakukan penghindaran pajak melalui perencanaan pajaknya Untuk tindakan penghindaran pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I memiliki kategori rendah, walaupun demikian masih kurangnya pengetahuan wajib pajak seringkali berbuat tidak sesuai dengan undang-undang, oleh karena itu sebaiknya setiap petugas pajak senantiasa memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan wajib pajak dengan cara menyebarkan brosur, buku panduan, informasi melalui telepon dan sarana-sarana lainnya. Bagaimana pengaruh penggelapan pajak terhadap penerimaan pajak pada KPP di Kanwil Jawa Barat I Penggelapan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak, fenomena yang terjadi adalah adanya wajib pajak yang diduga menggelapkan pajak dengan cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) yang isinya tidak benar, hasil penelitian yang diperoleh yaitu masih banyaknya wajib pajak yang menyampaikan SPT tidak sesuai dengan yang sebenarnya dengan cara mengubah besarnya jumlah pajak yang terutang. Oleh sebab itu pemeriksaan pajak harus dilakukan secara rutin dan dapat memberikan sanksi denda yang tinggi bagi wajib pajak yang terbukti melakukan penggelapan pajak. Untuk tindakan penggelapan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I memiliki kategori rendah, walaupun demikian masih banyak wajib pajak yang menyampaikan SPT tidak sesuai dengan sebenarnya. Oleh sebab itu lebih dioptimalkan lagi kinerja para pegawai pada setiap Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I dan dapat lebih efektif dalam pemberian sanksi bagi Wajib Pajak yang melakukan tindakan penggelapan pajak (tax evasion) tersebut. Seberapa besar pengaruh penghindaran pajak dan penggelapan pajak terhadap penerimaan pajak pada KPP di Kanwil Jawa Barat I Penghindaran dan penggelapan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak, fenomena yang terjadi adalah dalam praktiknya penggelapan dan penghindaran pajak selalu melibatkan oknum pemerintah maupun wajib pajak hasil penelitian yang diperoleh yaitu realisasi jumlah penerimaan pajak jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah target penerimaan pajak. Banyaknya manipulasi dalam pembayaran pajak membuat penerimaan pajak tidak maksimal. Oleh karena itu sebaiknya pengawasan dan pemeriksaan kepada wajib pajak lebih diperketat lagi untuk meminimalkan tindakan penghindaran dan penggelapan pajak guna meningkatkan penerimaan pajak. Karena penghindaran pajak dan penggelapan pajak memiliki pengaruh yang besar terhadap penerimaan pajak maka sebaiknya pengawasan dan pemeriksaan kepada wajib pajak lebih diperketat untuk meminimalkan tindakan penghindaran dan penggelapan pajak guna meningkatkan penerimaan pajak.
Terima Kasih