STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI
DEFINISI (1) Rancangan studi yg mempelajari hubungan antara paparan (E) dan penyakit (D), dg cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit (Murti, 1997)
DEFINISI (2) Desain studi observasional yg mempelajari hub antara paparan dan penyakit, dg memilah dua (atau lebih) kelompok- kelompok studi berdasarkan perbedaan status paparan, kmdn mengikuti sepanjang suatu periode waktu utk melihat berapa banyak subyek dlm masing2 kelompok mengalami penyakit atau outcome tertentu lainnya (Murti, 2003)
Memilih Kelompok2 Penelitian berdasarkan status paparan Awal penelitian harus dipastikan setiap subyek bebas dari penyakit yang diteliti
Pengamatan Kohor dapat dilakukan secara kontinue dan Intermiten (dapat Tahunan, Dasawarsa, Bulanan, Mingguan, Harian) Kata Lain: = Studi Insidensi = Studi Follow Up = Studi Longitudinal
Schema Studi Kohor: Kel Penyakit Positip Terpapar Penyakit Negatif Tdk Terpapar Penyakit Positip Penyakit Negatif
Berdasarkan Timing Kronologisnya : Studi Kohor Prospektif (Studi Kohor “concurrent”) Studi Kohor Retrospektif ( Studi Kohor Historis, Studi Kohor “Non Concurrent “)
Masa lalu Sekarang Mulai Penelitian Masa mndtg Sekarang Kejadian Fenomena Penyakit (D) Kejadian FenomenaPenyakit (D) Studi Kohor Restrospektif Studi Kohor Prospektif Mulai Penelitian
Keuntungan 1. Sesuai dengan logika studi Eksperimental dalam membuat inferensi kausal Dapat menghitung Insidensi Kumulatif (CI), Laju Insidensi (ID), maupun Attributable Risk (AR) 3. Cocok untuk meneliti paparan langka 4. Dapat mempelajari sejumlah akibat dari sebuah paparan 5. Bila Prospektif, kemungkinan Bias Seleksi (subyek dan status paparan) kecil 6. Tidak ada faktor yang dirugikan
Kerugian 1. Bila Prospektif, sangat mahal dan memakan banyak waktu 2. Tidak Efisien dan tidak praktis untuk penyakit yang jarang ada (angka kejadian kecil). 3. Hilangnya subyek selama penelitian (migrasi, dropout, meninggal) menyebabkan ”loss to follow up bias”‘ 4. Tidak cocok untuk menguji Hipotesis faktor-faktor Etiologi baru
Memilih kelompok terpapar Populasi sumber : Populasi umum Populasi Khusus
Populasi Umum Tepat untuk keadaan : Prevalensi paparan cukup tinggi Mempunyai batas geografis yang jelas Secara demografis stabil Ketersediaan catatan demografis lengkap dan up-to-date
Populasi Khusus Pilihan alternative untuk keadaan-keadaan: Prevalensi paparan rendah pd pop umum Kemudahan mendapatkan Informasi yang akurat
Populasi Khusus yg dpt digunakan Organisasi Profesi Asuransi Kesehatan Angkatan bersenjata Buruh Pabrik Pegawai Negeri Anak sekolah – mahasiswa di PT dsb
Memilih populasi tidak terpapar Populasi sumber : Populasi Khusus Bisa diambil dari populasi yang sama dengan populasi asal kelompok terpapar Populasi Umum Bisa diambil dari populasi yang bukan populasi asal kelompok terpapar Tetapi dipastikan harus Comparable
Besar Sampel (p0q0 + p1q1) ( Z1-α/2 + Z1-β)2 n (tiap kelp)= ------------------------------- (p1 – p0) 2 p0 = proporsi yg sakit pd pop tak terpapar p1= proporsi yg tidak sakit pd pop terpapar = p0 (RR)
Analisis data Kohor Relatif Risk (RR) Perbandingan angka penyakit/kematian kelompok expose dan non expose Atributable Risk (AR) Adalah beda absolut antara probabilitas untuk terkena penyakit diantara subpopulasi yang terpapar terhadap populasi tak terpapar. AR = CI terpapar – CI tak terpapar
Analisa data Kohor…… a b a+b c d c+d a+c b+d Outcome+ Outcome - Exposure + a b a+b Exposure - c d c+d a+c b+d
Analisa data Kohor…… Resiko Relatif (RR): I exp I non exp I exp= a/a+b I non exp = c/ c+d RR= a/(a+b) c/(c+d)
Contoh : Hubungan penggunaan OC dan Insidensi infark otot Jantung non fatal Total Ya Tidak 23 133 156 304 2816 3120 327 2949 3276
Risiko Relatif RR = (23/327) / (133/2949) = Artinya :……………
AR : (23/327) – (133/ 2949) = : 0,0252 : 252 / 10.000 Arti : Sebanyak 252 wanita di antara 10.000 wanita pengguna OC sesungguhnya dapat dihindarkan dari terserang infark otot Jantung, kalau saja mereka tidak menggunakan OC
TERIMA KASIH.