PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. BAB III. KEIMANAN DAN KETAKWAAN. Oleh : Fahru Roji

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Advertisements

Kode Kehormatan Pandu HW
Materi Al Qur’an Hadits
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR
KEIMANAN DAN KETAQWAAN
MAKNA DAN TAFSIR AYAT TENTANG MENYANTUNI KAUM LEMAH
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
Akhlak Materi -11.
APA ANDA BERIMAN ?.
SYAHADAT Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Syahadat sering disebut.
Korelasi Iman dan Ibadah
TAKWA.
TAQWA Oleh Biki Zukfikri Rahmat DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH
IMAN KEPADA ALLAH.
Rakhmadani Hutama X SMA
BERIBADAH DENGAN IKHLAS
Pendidikan Agama Hadits sebagai ajaran islam February 28,
IMAN DAN TAKWA SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN MODERN Kelompok 2 Ardhawira Satria Allone Bahary Putra Nendy Elly
Bab II KEIMANAN DAN KETAQWAAN
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
KONSEP KEIMANAN DALAM ISLAM
HADITS KEDUAPULUH SATU
HUKUM ISLAM A. Sunnatullah. B. Fiqh. C. Ushul Fiqh.
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
Perkara yang akan dipelajari:
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
FATKHUL QULUB BAIK.
Akhlak Materi -7.
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Kedahsyatan Dua Kalimah Syahadat
II. KEIMANAN DAN KETAQWAAN
KEIMANAN DAN KETAKWAAN created by PRICELIA ATIKA FKIP BS
Memahami Islam dan Masalah Kehidupan Akhlak & Ibadah
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Assalamualaikum wr.wb.
TUHAN YANG MAHA ESA dan KETUHANAN
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Assalamualaikum....
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
Created By: Erni Wijayanti
SYAKHSHIYYAH ISLAMIYYAH
Agama Islam Ke-iman-an dan Dan ke-taqwa-an.
Kesempurnaan Ajaran Islam
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
REDAKSI AYAT ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن بالله واليوم الآخر والملآئكة والكتاب والنبيين وآتى المال على حبه ذوي القربى.
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
CIRI-CIRI SEORANG MUSLIM
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
Wahyu Rizki Nur Syamsi ( )
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
ALQURAN MENJANA KECEMERLANGAN HIDUP
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
Disusun oleh : Irfan Nur Azhari( ) Wahyu Utomo Budi Prasetyo( ) Eko Suryo Utomo( )
Remaja Beriman dan Bertaqwa BK Zainal Abidin, S.Pd
SELAGI MEREKA MASIH BERNYAWA
e-khutbah.gov.my 1200 x 537 jpeg – images may be subject to copyright.
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 2: HATI YANG SIHAT
presentasi hadits Tentang Iman
Transcript presentasi:

KEIMANAN DAN KETAKWAAN

Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Immaanu ‘aqdun bil qalbi waigraarun billisaani wa’amalun bil arkaan).

Definisi Iman Secara Istilah Syar’iy 1) Al-Imaam Ismaa’iil bin Muhammad At-Taimiy rahimahullah berkata : الإيمان في الشرع عبارة عن جميع الطاعات الباطنة والظاهرة “Iman dalam pengertian syar’iy adalah satu perkataan yang mencakup makna semua ketaatan lahir dan batin” [Al-Hujjah fii Bayaanil-Mahajjah, 1/403]. An-Nawawiy menukil perkataannya : الإيمان في لسان الشرع هو التصديق بالقلب والعمل بالأركان “Iman dalam istilah syar’iy adalah pembenaran dengan hati dan perbuatan dengan anggota tubuh” [Syarh Shahih Muslim, 1/146]. 2) Imaam Ibnu ‘Abdil-Barr rahimahullah berkata : أجمع أهل الفقه والحديث على أن الإيمان قول وعمل، ولا عمل إلا بنية “Para ahli fiqh dan hadits telah sepakat bahwasannya iman itu perkataan dan perbuatan. Dan tidaklah ada perbuatan kecuali dengan niat” [At-Tamhiid, 9/238]. 3) Al-Imaam Ibnul-Qayyim rahimahullah berkata : حقيقة الإيمان مركبة من قول وعمل. والقول قسمان : قول القلب، وهو الاعتقاد، وقول اللسان، وهو التكلّم بكلمة الإسلام. والعمل قسمان : عمل القلب، وهو نيته وإخلاصه، وعمل الجوارح. فإذا زالت هذه الأربعة، زال الإيمان بكماله، وإذا زال تصديق القلب، لم تنفع بقية الأجزاء “Hakekat iman terdiri dari perkataan dan perbuatan. Perkataan ada dua : perkataan hati, yaitu i’tiqaad; dan perkataan lisan, yaitu perkataan tentang kalimat Islam (mengikrarkan syahadat – Abul-Jauzaa’). Perbuatan juga ada dua : perbuatan hati, yaitu niat dan keikhlasannya; dan perbuatan anggota badan. Apabila hilang keempat hal tersebut, akan hilang iman dengan kesempurnaannya. Dan apabila hilang pembenaran (tashdiiq) dalam hati, tidak akan bermanfaat tiga hal yang lainnya” [Ash- Shalaah wa Hukmu Taarikihaa, hal. 35].

Al-Qur’an menjeaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut : 1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat al-Qur’an, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (al-Anfal: 2). Dia akan berusaha memahami ayat yang tidak dia pahami sebelumnya. 2. Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, at-Taubah: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10, dan at-Taghabun: 13). 3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-Anfal:3dan al-Mu’minun: 2, 7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas imannya. 4. Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mukminun: 4). Hal ini dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi, agar tidak terjadi ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin. 5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-Mukminun: 3, 5). Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah yang berstandar ilmu Allah, yaitu al-Qur’an menurut Sunnah Rasulullah. 6. Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6). Seorang mu’min tidak akan berkhianat dan dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji. 7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74). Berjihad di jalan Allah adalah bersungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan nyawa. 8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62). Sikap seperti itu merupakan salah satu sikap hidup seorang mukmin, orang yang berpandangan dengan ajaran Allah dan Sunnah Rasul.

Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi.Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten ( istiqomah ). Seorang muslim yang bertaqwa pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya dalam kehidupan ini.

Karakteristik orang – orang yang bertaqwa, secara umum dapat dikelompokkan kedalam lima kategori atau indicator ketaqwaan. A. Iman kepada Allah, para malaikat, kitab – kitab dan para nabi. Dengan kata lain, instrument ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memelihara fitrah iman. B. Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang – orang miskin, orang – orang yang terputus di perjalanan, orang – orang yang meminta – minta dana, orang – orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban memerdekakan hamba sahaya. Indikator taqwa yang kedua ini, dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta. C. Mendirikan solat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara ibadah formal. D. Menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan diri. E. Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau dengan kata lain memiliki semangat perjuangan.