Merancang Bangun Tata Ruang
Merancang Bangun Tata Ruang Kendala usaha agroindustri di Indonesia : Kemiringan lahan Umumnya kemiringan lahan di Indonesia adalah berkisar 0 hingga 20 derajat Semakin besar derajat kemiringan maka : Semakin kecil luas areal tanam (net planted area) Semakin besar biaya investasi untuk membuat lahan tersebut layak ditanami Semakin besar investasi untuk pembangunan prasarana di on-farm
Merancang Bangun Tata Ruang Aspek yang harus diperhatikan dalam merancang bangun tata ruang suatu lokasi pertanaman : Pembuatan terassering/sengkedan untuk lahan dgn derajat kemiringan besar; terassering ini akan membantu memudahkan pekerjaan pemeliharaan juga untuk konservasi tanah Pemetakan lahan dan pembuatan jalan diantara petak sesuai kebutuhan = Lebar petak untuk kemiringan 10-200 berkisar antara 7- 12 m = jalan untuk lalu lintas penyediaan sarana, pengendalian hama & pengangkutan hasil pembuatan saluran air dan drainase, terutama buat pertanaman dengan rumah naungan/sungkup
Membangun Sarana Penetapan Komoditi mengetahui budidaya komoditi penetapan pola tanam (sesuai kebutuhan pasar per periode) Time frame : - Sayuran & tan.hias 2 hingga 4 bulan ( wortel, melon, bunga krisan dan lily, etc) - Perennial 1,5 hingga 2 tahun (cabe, paprika, bunga mawar dan anyelir ) Time frame berpengaruh kepada : Penetapan pola dan skema tanam
Membangun Sarana (cont.) Sebelum pembangunan rumah naungan atau petak persemaian ; terlebih dahulu sarana pendukung dipersiapkan. Tahap pembangunan sarana pendukung: 1.Membangun bak penampung air bersih dan saluran irigasi serta drainase sederhana. Idealnya ukuran bak adalah 3 kali kebutuhan air selama sehari untuk seluruh pertanaman
Membangun Sarana (cont.) 2. Membangun rumah manager, kantor, ruang sortasi, mess karyawan dan gudang penyimpanan saprotan 3. Membangun rumah naungan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan pertanaman. Awalnya Rumah Naungan dibangun dekat dengan kantor, gudang, sumber air. Alasan : mempermudah pengawasan dan penghematan Rumah naungan yang menganggur menyebabkan tingginya biaya maintance.
Membangun Sarana (cont.) 4. Membangun bak peresapan air. Fungsi bak peresapan al. meredam laju kecepatan air permukaan. 5. Pemasangan jaringan listrik (baik PLN maupun genset). Kebutuhan listrik selama satu hari diperhitungkan dgn cermat dengan memperhatikan konsumsi listrik untuk peralatan yang harus selalu hidup/berfungsi (spt chiller, freezer, pompa air dll) Komoditi hari panjang (bunga lili dan krisan) memerlukan alat otomat agar jika aliran PLN mati; diganti secara otomatis oleh genset.
Pembangunan Rumah Naungan Penetapan produksi setiap kali tanam Luas Rumah Naungan/Petak Pertanaman setiap kali panen & Luas keseluruhan lahan yang dibutuhkan (netto dan brutto) Pembuatan Skema Tata Ruang sesuai kondisi lahan yang ada
Contoh : Pertanaman gladiol Smita yang berlokasi di Cibodas-Jawa Barat mempunyai : -kap.produksi kotor 9.825 tangkai/minggu -rasio netto thd bruto di dataran tinggi +0.625 -populasi tanaman 25 umbi/m2 Maka : Luas Netto = Kap. Produksi Kotor : Populasi = 9.825 : 25 m2 = 393 m2
Membangun Sarana (cont.) Luas Bruto = Luas Netto : Rasio Netto thd Bruto = 393 m2 : 0.625 = 628,8 m2 Utk berproduksi sesuai kapasitas; setiap minggu perusahaan harus menyediakan tanah dengan luasan 628,8 m2 Lahan tersebut dibentuk dalam beberapa petak sesuai : pola tanam yang ada kondisi lahan