Electronic Fuel Injection. Perbandingan antara Karburator dengan EFI Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MOTOR DIESEL OT 447 COMMON RAIL Ridwan Adam M Noor, S.pd
Advertisements

EFI Electronic Fuel Injection PENGENALAN SISTEM M. Azam Sakhson
PERAWATAN.
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR
TEKNOLOGI OTOMOTIF DASAR (2 sks TEORI) * Sistem Bahan Bakar M. Bensin
BASIC ENGINE.
BASIC ENGINE Combussion Engine.
EFI Electronic Fuel Injection
SISTEM BAHAN BAKAR By Mukhamad Faiz. S.Pd.
Valve Timing Valve timing diagram (2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)‏ Compression stroke Intake stroke TDC Valve overlap Intake valve.
Emission Control System
PRIYANTO, ANALISIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL HYUNDAI FE 120 PS DAN CARA MENGATASINYA.
SISTEM PENGAPIAN PADA MOTOR BAKAR
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS )
Sistem Bahan Bakar Sistem Bahan Bakar
Pengenalan Motor Bensin.
DASAR DASAR MESIN.
FUEL SYSTEM FUNGSI Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
FUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE)
EFI (Electronic Fuel Injection)
TUNE – UP.
Emission Control System. Gas Buang Atmosfir bumi atau udara terdiri dari dua gas utama yaitu oksigen (O 2 ) sekitar 21 % dan nitrogen (N2) sekitar 78%
1.Cara Pengolahan: Pemisahan secara destilasi/penyulingan 2. Karakteristik Gasoline: - Jernih dan tidak berwarna. - Baunya khas. - Mudah menguap dengan.
Melaksanakan perbaikan sistem kelistrikan bodi
PERAWATAN.
VARIABLE VALVE TIMING – inteligent
Kelistrikan Engine Oleh: Otomotif, FT UMM Cak Sol.
SISTEM BAHAN BAKAR.
Electronic Fuel Injection
Mengoperasikan generator unit pembangkit
1. Apakah EFI itu ? EFI adalah singkatan dari Electronic Fuel Injection. Dimana pengontrolan campuran udara dan bahan bakar dilakukan secara elektronik.
KONTROL ELEKTRONIK Tingkat keselamatan, kenyamanan, ekonomis dan produk ramah lingkungan secara bertahap menjadi suatu syarat bagi pembuat (principal),
PRAKTIKUM DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN
KOMPONEN UTAMA MESIN.
Garis Besar Garis Besar
Sistem Pengapian.
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
Kelompok 3 Air flow meter Anggota : Ahmad arif Hardiman setia anugrah
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
MOTOR DIESEL Pendahuluan Motor Diesel
SELAMAT JUMPA DIPEMBELAJARAN MEMPERBAIKI SISTIM PENDINGIN
Karburator 1.Memahami materi bagian bagian utama pada karburator 2.Memahami materi perbandingan campuran 3.Memahami materi dasar karburator 4.Mamahami.
Oleh : Suwarto PROGRAM KEAHLIAN GANDA TEKNIK SEPEDA MOTOR PB SMK NU MA,ARIF KUDUS.
Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)
Charging System Oleh : Otomotif, FT-UMM Cak sol.
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS ) ELECTRIC POWER STEERING EPS BEKERJA BERDASARKAN KECEPATAN KENDARAAN DAN TENAGA PUTAR PENGEMUDI PADA STEERING WHEEL.
SISTEM PENGALIRAN BAHAN BAKAR EMS Oleh : Suwarto PROGRAM KEAHLIAN GANDA TEKNIK SEPEDA MOTOR PB SMK NU MA,ARIF KUDUS.
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
KOMPONEN UTAMA MESIN.
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL. Sistem Pengapian otomotif.
Charging System Otomotif, SMK Muh 1 Sleman Cak sol.
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
MESIN DIESEL. SEJARAH MESIN DIESEL Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari Diesel menginginkan.
Mesin Diesel 1.Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adalah mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator.
Oleh : NOVIADI SAPUTRA, ST. KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI PRINSIP KERJA SISTEM INJEKSI BENSIN MERAWAT SECARA BERKALA PADA SISTEM INJEKSI BENSIN.
 Motor 4 Tak Motor 4 Tak  Efisiensi Pembakaran Motor Bensin Efisiensi Pembakaran Motor Bensin  Injeksi Bahan Bakar Mekanis Injeksi Bahan Bakar Mekanis.
Engine Management System Toyota TCCS Toyota Computer Control System.
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR SISTEM BAHAN BAKAR DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR.
BERHUBUNGAN DENGAN TBSM ANGGOTA KELOMPOK : NANDHA AKBAR P (21) SINGGIH NOVI A (33)
Sistem Pengapian. Proses Pembakaran Motor Bensin Busi.
Suaatu sistem pengaturan pada engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine, yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga.
Diskusi Fungsi Komponen Cara Kerja KD 3.2. Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumasan KD 4.2. Merawat Sistem Pelumasan Simpulan Pustaka SISTEM PELUMASAN.
Transcript presentasi:

Electronic Fuel Injection

Perbandingan antara Karburator dengan EFI Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi jumlah udara dan bahan bakar

Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Pada sistim EFI terdapat dua peralatan yang berbeda yaitu : Pressure sensor untuk mendeteksi udara masuk ECU untuk mengirim signal ke injektor

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Selama start

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Mesin dalam keadaan dingin

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Selama percepatan ( Akselerasi )

Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Pada saat dibutuhkan tenaga yang besar ( High Power Out Put )

Keistimewaan EFI dibandingkan Karburator 1.Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder Satu silinder satu injektor Volume injeksi bahan bakar dikontrol oleh ECU sesuai dengan rpm dan beban 2.Perbandingan udara dan bahan bakar akurat Pengiriman campuran uadar dan bahan bakar berlangsung terus menerus secara tepat tidak tergantung pada putaran dan beban 3.Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle Injektor dipasang dekat dengan katup masuk ( Indirect Injection / ID ) Bahan bakar ditekan dengan tekanan 2 – 3 kg/cm 2 Bahan bakar di injeksikan melalui lobang yang sangat kecil 4.Koreksi campuran udara dan bahan bakar Ada penambahan bahan bakar selama mesin distart. Ada penghentian bahan bakar selama deselerasi 5.Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan bakar Tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran udara masuk

Type EFI Sistem EFI digolongkan menjadi 2 tipe : D - EFI L - EFI “D “ dari bahasa Jerman “ DRUCK “ yang berarti “ Tekanan “ “L “ dari bahasa Jerman “ LUFT “ yang berarti “ Udara “

Konstruksi Dasar EFI 1. Umum

Konstruksi Dasar EFI 2. Basic Injection Control Referensi : Perbandingan bahan bakar – udara teoritis adalah perbandingan bahan bakar dan udara dengan oksigen yang cukup agar bahan bakar dapat terbakar secara lengkap. Pada octan murni perbandingan ini adalah 15:1 ( 15 bagian udara dengan 1 bagian bahan bakar )

Konstruksi Dasar EFI 3. Correction Control Control Referensi : Mesin tidak dapat bekerja dengan baik hanya dengan basic injection volume, karena mesin bekerja pada berbagai kondisi, oleh karena itu diperlukan peralatan tambahan ( sensor 2 ) koreksi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada berbagai kondisi kerja mesin.

Sistem Bahan Bakar Umum.

Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar. In tank Type

Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar. In – Line Type

Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar.

Sistem Bahan Bakar Fuel Filter. Fungsi : Untuk menyaring kotoran, Jika filter mulai tersumbat, tekanan yang dihasilkan turun dan mesin menjadi susah hidup. Fungsi : Untuk mengatur tekanan bahan bakar agar tetap konstan Agar jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selalu tetap walaupun tekanan pada intake manifold berubah - ubah Pressure Regulator.

Sistem Bahan Bakar Injector. Fungsi : Untuk menginjeksikan bahan bakar, Jumlah bahan bakar yang di injeksikan tergantung dari lamanya katup jarum dibuka Lamanya katup jarum dibuka berdasarkan lamanya signal yang diberikan oleh ECU Pembukaan katup jarum dilakukan secara elektromaknetis ( bukan berdasarkan tekanan seperti pada mesin diesel )

Air Induction System Umum.

Air Induction System 1. Throttle Body. 2. Idle Speed Adjusting Screw.

Air Induction System Air Valve. Catatan : Gate vlave akan menutup jika suhu air pendingin sudah mencapai 80 o C Gate valve kondisi menutup

Electronic Control System Air Valve.

Sensor – sensor dan Fungsi Pengontrol

Wirring Diagram EFI “ F 700 “

Wirring Diagram

Wirring Diagram EFI “ XENIA EJ - DE “

Komponen - Komponen

Throttle Position Sensor Model Lama.

Throttle Position Sensor Model Baru.

Pressure Sensor Sensor ini bekerja menurut sensor tekanan semi konduktor yang disebut “ PIEZO RESISTANCE “ Yaitu sebuah elemen dengan sensitifitas dan kecepatan tinggi yang mengubah tekanan menjadi nilai tahanan, melalui strain gauge tipe diaphragma silikon

Cooling Water Temperature Sensor Sensor ini mempekerjakan “ NTC “ Negative Temperature Coifisient Sensor ini mendeteksi panas air pendingin mesin, thermistor yang berada didalam sensor akan mengubah temperature air pendingin menjadi nilai tahanan

Vehicle Speed Sensor Intake Air Temperature Sensor Sensor kecepatan kendaraan berada didalam speedometer, Konstruksinya terdiri dari rotary speed magnet yang memiliki kecepatan putar sama dengan kabel speedometer, jika kabel speedo meter berputar reed switch akan ON & OFF, dalam 1x putaran kabel speedometer menghasilkan 4 pulsa,

EFI ( Electronic Fuel Injection System ) Control System : Control system adalah sebuah sistem yang mengatur waktu injeksi bahan bakar ( banyaknya injeksi ) berdasarkan signal yang masuk ke ECU dari beberapa sensor. Jumlah udara yang dihisap diketahui berdasarkan tekanan didalam intake manifold yang dideteksi oleh sensor tekanan. Dengan cara ini lamanya injeksi dapat ditentukan.

Control System : Selanjutnya waktu injeksi dasar ini diimbangi oleh kondisi yang bervariasi seperti, beban, rpm mesin, suhu air pendingin, suhu udara masuk, percepatan dan perlambatan kendaraan EFI ( Electronic Fuel Injection System )

EFI SYSTEM CONTROL

INJECTION METHOD Synchronous injection Ada 2 macam synchrous injection : 1.Injection selama periode stater ( starting period ) Synchromous injection, adalah injeksi bahan bakar yang sesuai dengan signal rpm atau signal pengapian Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping

INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent

INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem grouping, penginjeksian bahan – bakar terjadi secara serempak ( bersamaan ), untuk seluruh silinder, dengan interval setiap 360 o engkol, dan bersamaan dengan saat pengapian

INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem Independent, penginjeksian bahan – bakar yang dilakukan secara berkesinambungan, untuk masing – masing silinder, berdasarkan informasi dari signal rpm, dan dilakukan pada saat awal langkah hisap.

INJECTION METHOD NON SYNCHRONOUS INJECTION Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping

INJECTION METHOD NON SYNCHRONOUS INJECTION Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent

VARIABLE RESISTOR SENSOR Sensor ini mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada saat mesin berputar idle ( setelah temperature kerja mesin tercapai ). Nilai CO pada saat idle diatur supaya mencapai nilai spesifikasinya oleh puataran rotor. Tulisan R pada variable resistor berarti rich ( gemuk ), L berarti lean ( kurus )

FUNGSI DIAGNOSA Sistim yang menginformasikan ke ECU EFI bila terjadi signal – signal mesin yang tidak normal. Jika terdapat ketidak normalan, fungsi diagnosa akan menyimpan kode ketidak normalan tersebut. Dan akan menyalakan CHECK ENGINE LAMP. Hal ini untuk menginformasikan ke pengemudi tentang adanya ketidak normalan. Jika terminal “T” dan “E” pada DLC ( OBD ) dihubungkan, dan kunci kontak “ON” maka CHECK ENGINE LAMP akan menyala berkedip memunculkan kode ketidak normalan. Tetapi bila telah diperbaiki CHECK ENGINE LAMP akan mati, kode ketidak normalan masih akan tersimpan sampai kode tersebut dihapus.

DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ – DE, HC – E )

PENUNJUKAN KODE DIAGNOSA Untuk mengetahui kode diagnosa, pertama posisikan kunci kontak pada posisi “OFF” Selanjutnya hubungkan terminal “T” dan “E” pada check connector yang terletak di atas konsol ( dekat steer ), maka lampu check engine lamp yang ada di kombinasi meter akan menyala berkedip

MENGHAPUS KODE DIAGNOSA Setelah dilakukan perbaikan pada gangguan, kode diagnosis yang tersimpan didalam memory ECU EFI harus dihapus. Cara menghapus kode diagnosa. Dengan melepas fuse stop selama 10 detik Dengan menggunakan DS 21 atau DS II

MENGHAPUS KODE DIAGNOSA Dengan melepas terminal baterai selama minimal 15 detik.

FAIL – SAFE FUNCTION Fail safe function adalah sebuah fungsi bila terdapat ketidak normalan pada signal dari sensor – sensor yang terdapat pada tabel dibawah, dan jika mesin tidak bekerja secara normal, maka pengontrol mendeteksi ketidak normalan, yang akan menghasilkan signal terus menerus, sistim Fail Safe Function memungkinkan engine kontrol tetap bekerja dengan menggunakan nilai standar yang tersimpan didalam EFI ECU

BACKUP FUNCTION Bila sistem sensor yang terdapat pada tabel diatas terjadi ketidak normalan, pengontrolan akan segera kembali pada kondisi normal setelah adanya perbaikan, dengan demikian Fail Safe Function tidak lagi bekerja. Ketidak normalan yang terjadi akan disimpan didalam EFI ECU sebagai suatu kode ketidak normalan. Seandainya CPU yang terdapat didalam ECU menemukan adanya ketidak normalan, fungsi ini memungkinkan terjadinya penghentian putaran mesin dengan pemutusan injeksi bahan bakar menurut data yang tersimpan didalam ECU. Ketika Back – Up Function bekerja, tidak ada kode diagnosis yang ditunjukkan dan lampu pemeriksaan tetap menyala