Muslim yang Mukhsin

Sebutan Keberagamaan Muslim (orang yang selamat) Mukmin (orang yang percaya) Mukhsin (orang yang baik) Mukhlish (orang yang pasrah) Muttaqin (orang yang bertakwa)

MUSLIM Akar katanya: Islam/salima artinya damai, selamat, sejahtera, serah diri. Menyerahkan diri kepada Allah ( Surat : 49 :14 ) Muslim = seorang manusia yang telah menerima dan mengikrarkan Islam sebagai agamanya dengan mengucapkan kalimah syahadah. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ [Al-Baqarah : 128].

  Muslim: Tingkat keimanan yang rendah sekali, baru sebatas pengakuan bahwa Allah sebagai Ilahnya. Imannya belum lagi menghunjam; ibadahnya hanya sekedar yang dia perlukan; dosa dan maksiat dalam kehidupannya masih kebutuhan. Suatu ketika datanglah seorang Arab Baduy ke hadapan Rasulullah dengan menyatakan ”Amanna” artinya kami telah beriman. Kontan Rasul menyahut, ”Katakanlah Aslamna, bahwa engkau baru Islam”. (Al Hujurat ayat 14).

MUKMIN Akar kata: aman – mempercayai  mukmin = orang yang percaya Orang mengatakan keimanan dengan lidah , diyakini dengan hati dan dikerjakan dengan perbuatan ( mengamalkan rukun Iman 6). Mukmin = Orang Islam yang beriman. Firman Allah swt :- إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk.” [al-Bayyinah : 7] Muslim tidaklah cukup dengan pengakuan itu saja, tetapi harus diiringi dengan amal/perbuatan/tindakan yang diperintahkan oleh agamanya. Dengan melaksanakan hal itu, dia meningkat menjadi seorang Mukmin. Tingkatan: SD. ( Al-Anfal : 2 dan 3 ; S. 49 : 15 )

Mukmin: Tingkatan keimanan kedua setelah MUSLIM, Digambarkan Allah dalam surat Al Anfal ayat 2-5; ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang dikala disebut nama Allah bergetarlah hatinya, saat dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya, kepada Allah mereka bertawakkal...yaitu orang-orang yang menegakkan shalat dan membayarkan zakat”.

MUKHSIN Berakar kata: khasana  Ikhsan = baik, Tingkatan setelah MUSLIM + MUKMIN. ما الإحسان قال أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك Apa itu Ihsan, Dia menjawab : Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihatnya, dan jika kamu tidak melihatnya, ketahuilah bahawa Dia (Allah) melihat kamu [Hadith Riwayat Bukhari] Seorang MUKMIN harus berbuat/mendatangkan kebaikan = ikhsan, kepada diri sendiri maupun orang lain. ( Q. 3 : 134 ; S. Al- Qoshosh :77 )

Mukhsin: Orang yang kualitas imannya semakin baik dengan banyaknya berbuat kebajikan. Ibadah yang dilakukannya (wajib dan sunah) untuk mencapai ridho Allah dan menghasilkan kebaikan, kepada dirinya dan kepada orang lain. Karena perbuatannya baik, seorang mukhsin terjaga dari dosa.

MUKHLIS Berasal dari kata ikhlas = rela, merestui, menerima dan mendukung atau menyetujui, atau bisa juga diartikan sebagai membenarkan dan mengikuti dengan senang hati alias tanpa paksaan dari pihak manapun. Seorang Mukhsin mengerjakan ikhsan itu semata-mata karena berbakti kepada Tuhan, bukan karena mengharapkan pujian, sanjungan, pangkat dan lain-lain, akan tetapi sungguh-sungguh ikhlas Mukhlis. Ilutrasi lainya : Seperti orang buang air besar , setelah keluar yah.. sudah, tidak pikirkan/di ingat-ingat, Ah… sayang ,tadi makan adalah yang enak-enak. Surat: 98:5

Mukhlis Amal yang dilakukan seorang mukhlis jauh dari riya’ yaitu beramal ingin dilihat orang lain. Jabatan apapun yang dia sandang: sebagai bupati, anggota dewan, kepala bagian atau entah jabatan lainnya, tetapi dia tidak merasa tinggi dan sombong dengan itu. Rendah sekalipun statusnya di tengah masyarakat, dengan posisi ini sedikitpun dia tidak merasa hina.

MUTTAQIN Akar kata taqwa : takut, Secara istilah = orang melaksanakan perintah Allah secara sempurna, dan menjauhkan perintah Allah. Surat: ( Al-Baqoroh)2 : 2,3,4 , 5, 177, 183 ; (Al-Imron) 3: 133, 134, 135 dan 135 dll. Orang Mukmin yang bertaqwa. Firman Allah swt : ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. “Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertakwa; Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” [Al-Baqarah : 2-3] Tingkatan - Sempurna

Muttaqin adalah level iman yang paling tinggi Muttaqin adalah level iman yang paling tinggi. Ketika Umar bin Khattab ditanya oleh seorang sahabat tentang taqwa ini, maka dia balik bertanya, ”Pernahkah kamu melewati perjalanan sulit ?” maka dijawab ”Pernah”, Umar bertanya lagi, ”Bagaimana cara kamu melewati jalan itu?”, sang sahabat itu menjawab, ”Maka saya berhati-hati”, Umar lansung menukas, ”Nah itulah yang dikatakan dengan taqwa yaitu berhati-hati. .

Religious – Good Man?

Religeous Americans are more generous, more altruistic and more involved in civic life than their secular counterparts.  They are more likely to give blood, money to a homeless person, financial aid to family or friends, a seat to a stranger and to spend time with someone who is ”a bit down

Altruism may be motivated not by the simple desire to do good, They believe someone is watching them to ensure they “do the right thing,” or ”because they want to maintain their reputations as righteous followers of religious teachings.”

In the low hurry condition, 63% stopped, Medium hurry condition, 45% stopped, In high condition, 10% stopped. In total, 40% of all participants helped.

To be religious is a hobby: That is, Life with God is pursued as a leisure activity. Why do I say this? Well, hobbies and leisure activities are what we pursue when we have free, expendable time our our hands. When we have “stuff to do,” we tend to place our hobbies to the side

Exclusivism: The University of British Columbia and the University of Oregon found that religious people have a significant distrust and prejudice towards atheists.

Religious - Corruption Transparansi Internasional: nilai-nilai agama tidak berpengaruh besar terhadap perilaku umatnya, terutama dalam perilaku korupsi. Th 2012 turun menjadi 118, Th 2011 yang berada pada posisi 105 dari 182

Religious - Korupsi Anas Urbaningrum yang diduga terlibat kasus Hambalang adalah mantan ketua PBHMI Andi Malarangeng – aktivis HMI M Nazarudin tentulah mengaku sebagai orang islam, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diduga akan menerima suap sebesar Rp.1 milyar dari Rp.40 milyar Menteri Pertanian yang merupakan kader partai itu telah pula dipanggil oleh Presiden untuk memberikan penjelasannya (Tempo, edisi 24 februari 2013). Al Amin Nasution, kader sebuah partai islam, Mantan menteri agama beberapa periode silam yang terlibat kasus korupsi penyalah gunaan dana haji pastilah beragama islam

Jokowi – non-religious: selalu transparans dalam management kerjanya sebagai upaya untuk menjaga dirinya terhindar dari tindakan korupsi. Apakah dia keimanan tinggi? Wallohua’lam!