KULIAH XI PENGAWETAN HIJAUAN PAKAN SILASE (SILAGE)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB II MEDIA DAN STERILISASI
Advertisements

BAHAN PENGAWET DAN AKTIVITAS MIKROBIA
PENGOLAHAN DAN HIJAUAN I PENGAWETAN
PENGOLAHAN dan PENGAWETAN HIJAUAN ii.
HIDROLISIS IKAN Proses pemecahan komponen gizi dalam tubuh ikan (protein dan lipid) menjadi senyawa yang lebih sederhana (dipeptida dan atau asam amino.
S I L A S E pakan kelas 3.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH RUMEN SAPI DIFERMENTASI DENGAN Lactobacillus sp SEBAGAI PUPUK KULTUR PLANKTON dunaliella salina NURI SAMSUGIANTINI P.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
PERANAN MIKROORGANISME
SILASE (SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O2 pada suatu tempat yang disebut SILO.
FERMENTASI : proses pengubahan BAHAN ORGANIK menjadi bentuk lain dengan bantuan mikroorganisme (bakteri, protozoa, jamur/kapang /fungi, ragi/yeast)
HIJAUAN KERING DAN JERAMI
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DIHASILKAN MIKROORGANISME
PEMBUATAN AMOFER JERAMI PADI
PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PERANAN MIKROORGANISME. Peranan Mikroorganisme Peran Positif Menguntungkan manusia, hewan, tumbuhan Pengolahan Pangan Pengendalian penyakit Membantu kesuburan.
PERUBAHAN SIFAT PADA DAGING
Teknologi Biogas.
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
BAB II MEDIA DAN STERILISASI
Peserta Silatnas Peternakan Kambing 2015
Assalammu’alaikum Wr.Wb
EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PIKEL
KELOMPOK VIII Annisa fitri dewi ( )
PENYIMPANAN  Tujuan : - mengurangi / menghindari kerusakan
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
Oleh kelompok 6 (kelas F)
“SUSU” KOMPOSISI MIKROBIOLOGI SUSU
PENGOLAHAN IKAN DENGAN CARA FERMENTASI
AMONIA dalam lingkungan
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
Teknologi pengawetan hijauan
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
SILASE (LANJUTAN) MENGENAI PROSES2 ENSILASE YANG BANYAK DIPENGARUHI BAKTERI2 DALAM KEADAAN NORMAL SEBAGAI BERIKUT : UNTUK SEMENTARA RUMPUT SEGAR YANG SUDAH.
TEKNOLOGI PAKAN HIJAUAN
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Kebutuhan Nutrisi Ns. Yani Sofiani, S. Kep.
PEMBUATAN TEPUNG DARAH
PENGAWETAN HIJAUAN PAKAN
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
RUMINOLOGI 4 Bahan Ikuliah Ibu Yunasri Usman
AD1. SUSUNAN CHEMIST BAHAN ASAL
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
PERANAN BAKTERI ASAM LAKTAT PADA INDUSTRI PETERNAKAN OLEH : Ir
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
Metabolisme Karbohidrat dalam Rumen
KARBOHIDRAT.
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
Fermentasi keju dari kacang hijau
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
PENGOLAHAN HIJAUAN CARA FISIK
AJI BAGUS PRASETIO JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
Pengelolaan Limbah Peternakan 2018
Daging yang baik Manusia butuh makan Makanan yang bergizi lengkap
Adalah mata kuliah yang membahas berbagai macam cara pengawetan (konservasi) pakan hijauan, proses yang terjadi selama pengawetan, kualitas produk awetan.
TEKNOLOGI PAKAN Pokok Bahasan : PENGELOLAAN BAHAN PAKAN/PAKAN
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN BIOGAS. BIOGAS Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh peruraian senyawa organik dalam biomassa oleh bakteri alami.
Definisi Bioremediasi Setiap proses yang menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman atau enzim yang dihasilkannya untuk memperbaiki lingkungan yang telah.
“PROSES FERMENTASI MIKROBA: KIMCHI SAWI PUTIH” OLEH: TPG 2017B: 1.GUSTI MADE TRISNAWATI (Q1A ) 2.SITI AINUL MAULIDAH (Q1A ) JURUSAN ILMU DAN.
Fotosintesis Tempat Fotosintesis Faktor Fotosintesis 4.
Transcript presentasi:

KULIAH XI PENGAWETAN HIJAUAN PAKAN SILASE (SILAGE) PERSIAPAN PEMBUATAN SILASE BK HIJAUAN : 25 – 35 % BK < 25% : SILASE SANGAT ASAM, TERLALU BASAH,NUTRIEN TERLARUT AKAN TERBUANG. BK > 35 % : OXYGEN SULIT DIKELUARKAN, JAMUR (MOLD) AKAN BERKEMBANG. HIJAUAN DICINCANG : 1- 5 CM, TAMBAHKAN ADDITIVES / STARTER

KELEBIHAN O2  SUHU > 40 ºC, PROTEIN RUSAK. PRINSIP PEMBUATAN SILASE KOMPOSISI HIJAUAN (BK). UDARA YANG TERSISA. JENIS MIKROBA. PROSES ENSILING FASE I : - ENZYM TANAMAN BAKTERI AEROBIK. RX. ;CHO  PANAS + CO2. O2 ↓ . KELEBIHAN O2  SUHU > 40 ºC, PROTEIN RUSAK. SUHU ↑ DARI 25 º  32.2 ºC

FASE II : INISIASI PRODUKSI ASAM ACETAT. pH 6.0  4.2. KONDISI  ANAEROB,MULAI PRODUKSI ASAM LAKTAT. MULAI HARI KE TIGA. FASE III : BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT MEMANFAATKAN CHO. PRODUKSI ASAM ASETAT TURUN DRASTIS. SUHU MENURUN ( ± 29 ºC ). FASE IV : PEMBENTUKAN ASAM LAKTAT SAMPAI ± 2 – 3 MINGGU. SUHU ± 29 ºC. pH ↓  3.8. ASAM LAKTAT TERBENTUK  8 – 9% BK.

RX : GLUKOSA  2 ASAM LAKTAT TURUNNYA pH BERFUNGSI SEBAGAI PENGAWET SILASE. RX : GLUKOSA  2 ASAM LAKTAT C6H12O6  2 (C3H6O3) 673 kcal 652 kcal  KEHILANGAN 21 kcal = 3.1 % SILASE YANG BAIK  KEHILANGAN < 5% TOTAL BK

Rx : 2 (C3H6O3)  C4H8O4+CO2+H2O 652 kcal 524 kcal  KEHILANGAN 128 kcal = 19.6 % TOTAL DARI GLUKOSA  BUTIRAT: 22.7% DARI ENERGI ASAL FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PEMBUATAN SILASE KOMPOSISI KIMIA HIJAUAN UDARA YANG TERSISA JENIS BAKTERI

PRODUK FERMENTASI SILASE ASAM ASAM ORGANIK : LAKTAT , ASETAT , BUTIRAT. ETHANOL. GAS  CO2 ,CH4 ,CO, NO & NO2 AIR PANAS GAS BERACUN DALAM SILO CO : DI BAG. ATAS SILO. NO2 : DI BAG. BAWAH SILO SILASE JAGUNG BILA PROSES: BURUK. PADA PEMUPUKAN N YANG BERAT SELAMA KEMARAU.

BLOWER DIJALANKAN ± 10 MENIT SEBELUM MASUK SILO,TETAP TERPASANG. PENCEGAHAN : BLOWER DIJALANKAN ± 10 MENIT SEBELUM MASUK SILO,TETAP TERPASANG. HATI-HATI THD BAU YANG KERAS DAN ANEH KRN NO2 HATI –HATI BILA ADA ASAP KUNING, GUNAKAN SENTER JAUHKAN ANAK KECIL DAN TERNAK KETIKA PENGISIAN SILO. SETELAH 1 MINGGU SILO DIISI  BIARKAN.

KEUNTUNGAN SILASE NUTRIEN YANG ADA  LEBIH BAIK PORSINYA MASIH LEBIH . PENGATURAN PANEN. LEBIH FEASIBLE MEMPRODUKSI SILASE YANG BAIK. EKONOMIS  KALAU DITINJAU SELURUH TANAMAN DPT DIGUNAKAN. MEMERLUKAN TEMPAT LEBIH EFISIEN UNTUK SETIAP KG /BK DP HAY. KEMUNGKINAN KEBAKARAN < . LEBIH ACCEPTABLE SAAT MAKAN YANG TERBUANG LEBIH <. PEMBERIAN DPT SECARA MEKANIS.

KERUGIAN SILO MAHAL. VIT.D < DARI PADA SUN CURED HAY. SANGAT BULKY KARENA PRODUCT MERUPAKAN BAHAN YANG AIRNYA. PERLU PRESERVATIVES. DIANGGAP PENGAWETAN MAHAL BILA MASIH DIBERI MAKANAN KERING SECARA BERSAMAAN. HARA YANG KEMBALI KETANAH MAKIN SEDIKIT.

HORIZONTAL : 1. TRENCH SILO. BUNKER. TIPE SILO HORIZONTAL : 1. TRENCH SILO. BUNKER. VERTIKAL /TOWER SILOS: 1. CONVENTIONAL UP RIGHT SILOS (SEMI AIRTIGHT )  CONCRETE STAVE, GALVANIZED STEEL, WOOD STAVE, M0NOLITHIC CONCRETE (POURED IN PLACED). AIRTIGHT /SEALED SILOS  GLASS- LINE STRUCTURE,CONCRETE STAVE, GALVANIZED STEEL, MONOLITHIC CONCRETE.

D.TEMPORARY SILOS  ENCLOSED STACK, OPEN STACK, MODIFIED TRENCH – PIT SILOS. D.TEMPORARY SILOS  ENCLOSED STACK, OPEN STACK, MODIFIED TRENCH – STACK SILO, PLASTIC BAG SILO. LOSSES OF NUTRIENT DURING ENSILAGE FIELD LOSSES RESPIRATION LOSSES FERMENTATION LOSSES EFFLUENT LOSSES

CLASSIFICATION OF SILAGES LACTATE SILAGE ACETATE SILAGE BUTYRATE SILAGE WILTED SILAGE CHEMICALLY RESTRICTED SILAGE DETERIORATED SILAGES OVERHEATED SILAGES

ESTIMATED SILAGE STORAGE LOSSES TYPE OF SILO % LOSS RATA-RATA KISARAN GASTIGHT UPRIGHT CONVENTIONAL UPRIGHT HORIZONTAL (TRENCH ) OPEN STACK 5 6 15 20 1-10 2-12 8-25 12-30

RASA DAN BAU KEASAM-ASAMAN. TIDAK TERDAPAT ASAM BUTIRAT. KUALITAS SILASE BAIK SEKALI : BERSIH. RASA DAN BAU KEASAM-ASAMAN. TIDAK TERDAPAT ASAM BUTIRAT. TIDAK BERCENDAWAN ,BERLENDIR ATAU PROTEOLISIS. pH : 3.5 – 4.2. N AMMONIA < 10 % N TOTAL. BAIK : RASA DAN BAU ASAM. BUTIRAT SEDIKIT SEKALI ( < 0.1 % ) pH 4.2 – 4.5. N AMMONIA 10 -15 % DARI N TOTAL.

CEDAWAN DAN LENDIR BANYAK. N AMMONIA > 20 % N TOTAL. SEDANG : ASAM BUTIRAT AGAK BANYAK. TERDAPAT CENDAWAN DAN PROTEOLISIS. pH 4.5 – 4.8. N AMMONIA 15 -20 % N TOTAL BURUK : ASAM BUTIRAT . PROTEOLISIS . CEDAWAN DAN LENDIR BANYAK. N AMMONIA > 20 % N TOTAL.

BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT HOMO FERMENTATIF : LACTOBACILLUS PLANTARUM PEDIOCOCCUS ACIDILACTICI STREPTOCOCCUS DURANS STREPTOCOCCUS FAECALIS STREPTOCOCCUS FAECIUM STREPTOCOCCUS LACTIS HETERO FERMENTATIVE LACTOBACILLUS BREVIS LACTOBACILLUS BUCHNERI LACTOBACILLUS FERMENTUM LACTOBACILLUS VIRIDESCENS LEUCONOSTOC MESENTEROIDES

REAKSI FERMENTASI DALAM ENSILAGE BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT HOMOFERMENTATIVE GLUCOSE  2 LACTIC ACID FRUCTOSE  2 LACTIC ACID PENTOSE  LACTIC ACID + ACETIC ACID HETEROFERMENTATIVE GLUCOSE  LACTIC ACID + ETHANOL + CO2 3 FRUCTOSE  LACTIC ACID + MANNITOL + C2 +CO2 2 FRUCTOSE  GLUCOSE  LACTIC ACID + 2 MANNITOL + ACETIC ACID + CO2 PENTOSE  LACTIC ACID +ACETIC ACID

2 LACTIC ACID  BUTYRIC ACID + 2CO2 +2 H2 PROTEOLYTIC CLOSTRIDIA SACCHAROLYTIC 2 LACTIC ACID  BUTYRIC ACID + 2CO2 +2 H2 PROTEOLYTIC ALANINE + 2 GLYCINE  3 C2 + 3 NH3 + CO2 3 ALANIN  2 C3 + C2 + 3 NH3 + CO2 VALINE  ISOBUTYRIC ACID + NH3 +CO2 LEUCINE  ISOVALERIC ACID +NH3 + CO2 HISTIDINE  HISTAMIN LYSINE  CADAVERINE ARGININE  ORNITHINE + PUTRECINE TRYPTOPHANE  TRYPTAMINE TYROSINE  TYRAMINE PHENYLALANINE  PHENYLETHYLAMINE

CARBOHYDRATE  WHEY, MOLASSES , GLUCOSE, GROUND CORN ADDITIVES TO SILAGE STIMULANTS : CARBOHYDRATE  WHEY, MOLASSES , GLUCOSE, GROUND CORN MICROBIAL CULTURE INOCULATED WITH LACTOBACILLI, INOCULUM FERMENTATION PRODUCT (CAMPURAN L PLANTARUM DAN S FAECALIS), PREPARAT AKTIF AMYLASE.

II. MICROBIAL ACTIVITY MODIFIERS ASAM ANORGANIK. ASAM ORGANIK : FORMIC ACID . C2 – C18 , ACETATE, PROPIONAT. CITRAL DAN ALLYL CAPROATE SBG.MOLD INHIBITOR. CAMPURAN C3 DNG AMMONIUM ISOBUTYRATE. c. BAHAN KIMIA LAINYA : FORMALDEHYDE, CALCIUM FORMATE, SULFUR DIOXIDE, SODIUM METABISULFIT ( Na 2 S2 O5 ). d. ANTIBIOTIKA PENICILLIN – BACITRACIN PENICILLIN – CHLORAMPHENICOL AKAN MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LACTOBACILLI. DESSICANT. POST ENSILING STABILITY  UNTUK SILASE YANG DIBERI PROPIONAT.